Putaran mesin yang berubah-ubah turut mempengaruhi waktu pengapian yang diperlukan guna mempertahankan hidupnya mesin yang stabil dan ideal. Untuk mengatasi perubahan putaran rpm yang terjadi di mesin, maka dipasanglah unit pengendali waktu pengapian yang bisa bekerja secara otomatis mengikuti putaran dan beban kerja mesin.
Unit pengendali waktu pengapian ini dikenal dengan sebutan Ignition Timing Advancer. Cara kerja unit ini ada yang menggunakan kevakuman di mesin (intake manifold) dikenal dengan sebutan Vacuum Advancer, dan ada yang memanfaatkan gaya sentrifugal pada putaran mesin yang disebut Centrifugal Advancer.
Vacuum advancer umumnya dipasang dekat dengan komponen distributor mobil yang terhubung dengan platina (contact point).
Nah, pada artikel kali ini, ombro akan membahas bagaimana cara kerja Vacuum Advancer yang berfungsi sebagai unit pengendali waktu pengapian secara otomatis dengan memanfaatkan kevakuman yang terjadi di intake manifold.
Sebelum masuk pada bagian bagaimana cara kerja vacuum advancer ini, ada baiknya kita mengetahui apa saja komponen vacuum advancer yang dapat mempengaruhi perubahan waktu pengapian di mesin.
Perhatikan komponen vacuum advancer pada gambar dibawah berikut ini
Sambungan selang vakum (no 6) terhubung dengan karburator dan atau intake manifold. Jadi ketika kevakuman pada mesin meningkat, maka membran akan tertarik ke kanan dan menarik pull rod sehingga akan mengeser posisi dari plat dudukan platina. Akibatnya posisi platina saat pengapian juga akan bergeser. Dibawah berikut adalah penjelasan lengkap cara kerja vacuum advancer.
Vacuum advancer tidak bekerja pada saat mesin dalam kondisi beban ringan, contohnya pada saat putaran mesin stabil (idling). Ya, saat vacuum advancer tidak bekerja, ini artinya timing (waktu) pengapian tidak dimajukan. Contohnya adalah pada saat idling terutama saat rpm mesin sudah stabil.
Saat putaran mesin stabil, mesin sudah memasuki fase penurunan dari puncak kecepatan dan torsi. Oleh karenanya, tidak terjadi perubahan tekanan udara yang drastis di dalam intake manifold yang dapat mengubah tingkat kevakuman udara di dalam intake. Akibatnya tingkat kevakuman yang terjadi juga akan menurun dan cukup rendah.
Karena tingkat kevakuman yang rendah, maka diafragma (membran) yang ada dalam vacuum advancer tidak mengalami pergerakan. Tekanan vacuum tidak dapat menarik membran berikut pull rod, sehingga plat dudukan platina juga tidak bergerak . Akibatnya waktu pengapian tidak dimajukan oleh vacuum advancer.
Baca juga :
Vacuum advancer bekerja pada saat mesin dalam kondisi beban penuh, contohnya pada saat putaran mesin tinggi atau dalam kondisi percepatan / akselerasi. Saat vacuum advancer bekerja, timing pengapian akan dimajukan oleh vacuum advancer untuk mengimbangi perubahan kecepatan yang terjadi di mesin.
Contoh kondisi ini bisa di temukan saat mesin baru pertama kali dihidupkan sebelum mencapai putaran idling yang stabil, selain itu kondisi mesin beban penuh juga bisa ditemukan saat terjadi akselerasi / percepatan.
Dalam kondisi percepatan, putaran mesin akan meningkat lebih cepat disertai dengan lebih cepatnya suplai udara dan bahan bakar yang masuk ke dalam silinder mesin. Untuk memenuhi kondisi yang ideal agar hasil pembakaran tetap bisa dilakukan pada posisi yang tepat (sebelum Titik Mati Atas pada langkah kompresi) maka waktu pengapian juga perlu dipercepat / dimajukan.
Ketika percepatan terjadi, aliran udara dalam jumlah yang cukup besar dan masuk kedalam ruang bakar juga akan mempengaruhi tingkat kevakuman didalam intake manifold. Akibatnya, tingkat kevakuman di dalam intake manifold juga akan meningkat dan semakin kuat.
Karena tingkat kevakuman yang tinggi dan kuat ini, diafragma (membran) yang ada dalam vacuum advancer juga akan mengalami pergerakan. Tekanan vacuum dapat menarik membran berikut pull rod. Akibatnya, plat dudukan platina ikut bergerak. Bergeraknya plat dudukan platina akan menggeser posisi timing (waktu pengapian). Disinilah waktu pengapian dimajukan oleh vacuum advancer.
Ketika putaran mesin sudah memasuki putaran rpm mesin yang tinggi, vacuum advancer juga tetap bekerja, namun menyesuaikan dengan tingkat kevakuman yang terjadi di dalam intake manifold. Penyesuaian tingkat kevakuman oleh vacuum advancer ini tentunya akan diikuti juga oleh pergeseran timing (waktu) pengapian.
Dengan begitu, maka timing (waktu) pengapian yang ideal bagi mesin tetap dapat dipertahankan dan mesin bisa bekerja dengan halus dan seimbang.
Artikel ini diarsipkan pada kategori : Teori-Otomotif
Unit pengendali waktu pengapian ini dikenal dengan sebutan Ignition Timing Advancer. Cara kerja unit ini ada yang menggunakan kevakuman di mesin (intake manifold) dikenal dengan sebutan Vacuum Advancer, dan ada yang memanfaatkan gaya sentrifugal pada putaran mesin yang disebut Centrifugal Advancer.
Vacuum advancer umumnya dipasang dekat dengan komponen distributor mobil yang terhubung dengan platina (contact point).
Nah, pada artikel kali ini, ombro akan membahas bagaimana cara kerja Vacuum Advancer yang berfungsi sebagai unit pengendali waktu pengapian secara otomatis dengan memanfaatkan kevakuman yang terjadi di intake manifold.
Sebelum masuk pada bagian bagaimana cara kerja vacuum advancer ini, ada baiknya kita mengetahui apa saja komponen vacuum advancer yang dapat mempengaruhi perubahan waktu pengapian di mesin.
Perhatikan komponen vacuum advancer pada gambar dibawah berikut ini
- Plat dudukan platina (contact point)
- Pull rod (batang penarik)
- Membran (Diafragma)
- Spring / pegas
- Langkah maksimum pull rod
- Sambungan selang vacuum
Sambungan selang vakum (no 6) terhubung dengan karburator dan atau intake manifold. Jadi ketika kevakuman pada mesin meningkat, maka membran akan tertarik ke kanan dan menarik pull rod sehingga akan mengeser posisi dari plat dudukan platina. Akibatnya posisi platina saat pengapian juga akan bergeser. Dibawah berikut adalah penjelasan lengkap cara kerja vacuum advancer.
Saat Vacuum advancer tidak bekerja
Vacuum advancer tidak bekerja pada saat mesin dalam kondisi beban ringan, contohnya pada saat putaran mesin stabil (idling). Ya, saat vacuum advancer tidak bekerja, ini artinya timing (waktu) pengapian tidak dimajukan. Contohnya adalah pada saat idling terutama saat rpm mesin sudah stabil.
Saat putaran mesin stabil, mesin sudah memasuki fase penurunan dari puncak kecepatan dan torsi. Oleh karenanya, tidak terjadi perubahan tekanan udara yang drastis di dalam intake manifold yang dapat mengubah tingkat kevakuman udara di dalam intake. Akibatnya tingkat kevakuman yang terjadi juga akan menurun dan cukup rendah.
Karena tingkat kevakuman yang rendah, maka diafragma (membran) yang ada dalam vacuum advancer tidak mengalami pergerakan. Tekanan vacuum tidak dapat menarik membran berikut pull rod, sehingga plat dudukan platina juga tidak bergerak . Akibatnya waktu pengapian tidak dimajukan oleh vacuum advancer.
Baca juga :
- Komponen dan cara kerja sistem pengapian konvensional mobil
- Fungsi sistem pengapian di mobil
- Mengenal Firing Order 1342 pada mesin bensin
Saat Vacuum advancer bekerja
Vacuum advancer bekerja pada saat mesin dalam kondisi beban penuh, contohnya pada saat putaran mesin tinggi atau dalam kondisi percepatan / akselerasi. Saat vacuum advancer bekerja, timing pengapian akan dimajukan oleh vacuum advancer untuk mengimbangi perubahan kecepatan yang terjadi di mesin.
Contoh kondisi ini bisa di temukan saat mesin baru pertama kali dihidupkan sebelum mencapai putaran idling yang stabil, selain itu kondisi mesin beban penuh juga bisa ditemukan saat terjadi akselerasi / percepatan.
Dalam kondisi percepatan, putaran mesin akan meningkat lebih cepat disertai dengan lebih cepatnya suplai udara dan bahan bakar yang masuk ke dalam silinder mesin. Untuk memenuhi kondisi yang ideal agar hasil pembakaran tetap bisa dilakukan pada posisi yang tepat (sebelum Titik Mati Atas pada langkah kompresi) maka waktu pengapian juga perlu dipercepat / dimajukan.
Ketika percepatan terjadi, aliran udara dalam jumlah yang cukup besar dan masuk kedalam ruang bakar juga akan mempengaruhi tingkat kevakuman didalam intake manifold. Akibatnya, tingkat kevakuman di dalam intake manifold juga akan meningkat dan semakin kuat.
Karena tingkat kevakuman yang tinggi dan kuat ini, diafragma (membran) yang ada dalam vacuum advancer juga akan mengalami pergerakan. Tekanan vacuum dapat menarik membran berikut pull rod. Akibatnya, plat dudukan platina ikut bergerak. Bergeraknya plat dudukan platina akan menggeser posisi timing (waktu pengapian). Disinilah waktu pengapian dimajukan oleh vacuum advancer.
Ketika putaran mesin sudah memasuki putaran rpm mesin yang tinggi, vacuum advancer juga tetap bekerja, namun menyesuaikan dengan tingkat kevakuman yang terjadi di dalam intake manifold. Penyesuaian tingkat kevakuman oleh vacuum advancer ini tentunya akan diikuti juga oleh pergeseran timing (waktu) pengapian.
Dengan begitu, maka timing (waktu) pengapian yang ideal bagi mesin tetap dapat dipertahankan dan mesin bisa bekerja dengan halus dan seimbang.
Artikel ini diarsipkan pada kategori : Teori-Otomotif