Jumat, 03 Januari 2020

Sifat Totipotensi Tumbuhan (Penjelasan Lengkap)

Tahukah kamu apa yang dimaksud dengan sifat totipotensi? Dalam dunia tumbuh-tumbuhan, dikenal satu sifat yang bernama sifat totipotensi, tepatnya pada topik kultur jaringan. Nah, pada kesempatan kali ini kami akan mengetengahkan pembahasan tentang sifat totipotensi. Semoga setelah membaca uraian ini, pengetahuan pembaca tentang sifat totipotensi semakin bertambah.

Totipotensi

 Tahukah kamu apa yang dimaksud dengan sifat totipotensi Sifat Totipotensi Tumbuhan (Penjelasan Lengkap)

Yuk, berikut ini pembahasannya...

Sifat Totipotensi

Sifat totipotensi adalah potensi yang dimiliki setiap sel penyusun jaringan dewasa tumbuhan utuk mengadakan pembelahan dan membentuk individu baru. Sel-sel penyusun jaringan dewasa disebut juga dengan sel somatis. Di bawah rangsangan tertentu, sel ini mempunyai potensi untuk melakukan pembelahan (embrionik) membentuk kalus. Kalus adalah sel-sel hasil pembelahan suatu struktur yang tidak beraturan.

Kalus inilah yang mempunyai potensi untuk berdiferensiasi di bawah rangsangan tertentu untuk membentuk individu baru multiselular melalui organogenesis dan diferensiasi.

Contoh Sifat Totipotensi

Pengaplikasian sifat totipotensi contohnya sering dilakukan pada kultur tanaman wortel yang dilakukan dalam tabung reaksi. Sel yang di ambil dari akar wortel dapat berkembang menjadi tanaman dewasa yang normal.

Sifat Totipotensi Wortel

 Tahukah kamu apa yang dimaksud dengan sifat totipotensi Sifat Totipotensi Tumbuhan (Penjelasan Lengkap)

Proses ini terjadi karena adanya kenyataan bahwa sel-sel dapat mempertahankan potensi zigot untuk membentuk semua bagian organisme yang matang (totipotensi). Kenyataan ini mengilhami lahirnya rekayasa genetika. Aplikasi rekayasa genetika yang telah melalui pengembangan ekstensif di bidang pertanian adalah teknik kultur jaringan.

Sifat Totipotensi Pada Kultur Jaringan

Teknologi kultur jaringan dikembangkan berdasarkan sifat totipotensi sel, serta teori sel yang dikemukakan oleh Matthias Schleiden dan Theodor Schwaan. Menurut dua ilmuwan tersebut, sel merupakan penyusun suatu individu. Sementara itu, dengan sifat totipotensi, sel-sel dapat tumbuh dan berkembang menjadi suatu individu sempurna untuk menghasilkan jaringan dan organ-organ penyusunnya. Teknik kultur jaringan mendatangkan keuntungan, yaitu menghasilkan individu baru yang mirip dengan aslinya. Selain itu, teknik ini juga bisa menghasilkan individu dalam jumlah besar dengan waktu yang relatif singkat.

Kultur jaringan juga bisa digunakan untuk melakukan seleksi individu unggul dan pelestarian individu yang mempunyai sifat tertentu. Untuk dapat melakukan kultur jaringan, ada beberapa teknik yang sering digunakan, seperti meristem culture, pollen dan anther culture, choloroplast culture, dan somatic cross.
  • Mersitem culture adalah kultur jaringan yang menggunakan bagian tumbuhan dari meristem atau jaringan muda.
  • Pollen atau anther culture adalah teknik kultur jaringan yang menggunakan bagian tumbuhan berupa serbuk sari atau benang sari.
  • Choloroplast culture adalah teknik kultur jaringan yang menggunakan kloroplas untuk keperluan memperbaiki sifat tumbuhan melalui pembuatan varietas baru.
  • Somatic cross adalah penyilangan dua jenis protoplasma menjadi satu, kemudian dibudidayakan sehingga dihasilkan tumbuhan yang mempunyai sifat baru.
Untuk melakukan proses kultur jaringan, diperlukan laboratorium atau ruangan yang memadai. Salah satunya adalah ruang kultur atau ruang inkubasi. Ruangan ini harus dijaga kebersihannya dan sedapat mungkin terhindar dari orang yang tidak berkepentingan berlalu-lalang.

Baca Juga:
Demikianlah penjelasan tentang sifat totipotensi. Bagikan materi ini agar orang lain juga bisa membacanya. Terima kasih, semoga bermanfaat.