Minggu, 19 April 2020

Pengertian Arthropoda, Ciri-Ciri, Klasifikasi, Reproduksi, & Peranan

Pengertian Arthropoda, Ciri-Ciri, Klasifikasi, Reproduksi, & Peranan| Arthropoda adalah hewan dengan kaki beruas-ruas, berukuku dan bersegmen. Istilah Arthropoda berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari dua kata yaitu arthro yang berarti ruas dan podos yang berarti kaki. Arthropoda merupakan hewan tripoblastik selomata dan bilateral simetris. Tubuh Arthropoda terdiri dari kepala, dada, dan abdomen yang keseluruhan dibungkus oleh zat kitin dan kerangka luar (eksoskeleton).  Umumnya diantara ruas-ruas terdapat bagian yang tidak memiliki zat kitin sehingga ruas-ruas tersebut mudah untuk digerakkan. Di waktu tertentu kulit dan tubuh Arthropoda mengalami pergantian kulit (eksdisis)

A. Sistem Organ Arthropoda 

  • Sistem Pencernaan Arthropoda: Pencernaam Arthropoda merupakan sistem pencernaan yang sempurna dengan dilengkapi alat pencernaan lengkap yang terdiri dari mulut, kerongkongan, usus, dan anus . Mulut dilengkapi dengan alat-alat mulut dan anus terdapat di segmen posterior
  • Sistem Peredaran Darah Arthropoda: Peredaran darah Arthropoda adalah terbuka dan darahnya berwarna biru, karena mengandung hemosianin. 
  • Sistem Pernapasan Arthropoda: Arthropoda memiliki sistem pernapasan berupa trakea, insang, paru-paru buku atau melalui seluruh permukaan tubuhnya. 
  • Sistem Ekskresi Arthropoda: Arthropoda memiliki sistem ekskresi yang berupa kelenjar hijau atau dengan pembuluh malpigih yang berupada pada usus belakang
  • Sistem Saraf Arthropoda: Sistem saraf arthropoda berupa tangga tali dan alat peraba yang berupa antena. Ganglia berfungsi sebagai pusat refleks dan pengendalian seluruh kegiatan 
  • Sistem Reproduki Arthropoda: Reproduksi Arthropoda dilakukan secara seksual dan aseksual (partenogenesis dan paedogenesis). Sistem reproduksi Arthropoda adalah terpisah, artinya ada hewan jantan dan ada juga hewan betina. 

B. Ciri-Ciri Arthropoda 

Berikut ciri-ciri/karakteristik umum dari arthropoda yaitu sebagai berikut... 
  • Mempunyai 3 bagian tubuh utama yakni tubuh bersegmen (ruas), rangka luar (eksoskeleton) keras, dan ekor. 
  • Tubuh yang terdiri dari caput (kepala), toraks (dada), dan abdomen (perut) yang bersegmen-segmen 
  • Tubuh terbungkus kutikula sebagai kerangka luar yang terbuat dari zat protein dan zat kitin 
  • Memiliki ukuran tubuh yang beragam 
  • Bentuk tubuh simteris bilateral 
  • Sifat hidup arthropoda adalah parasit, hetertropik, dan hidup dengan bebas
  • Memiliki alat pernapasan yang berupa trakea, insang, dan paru-paru (berbuku) 
  • Bereproduksi secara aseksual dan seksual 
  • Alat pencernaan yang sempurna atau lengkap mulai adri mulut, kerongkongan, usus, dan anus 
  • Arthropoda hidup di air tawar, darat, laut, dan udara
  • Sistem peredaran darah arthropoda adalah terbuka dengan darah yang tidak mengandung hemoglobin melainkan hemosianin

C. Klasifikasi Arthropoda

Berdasarkan struktur tubuhnya, Arthropoda dibedakan dalam 4 kelas antara lain sebagai berikut... 

1. Crustacea (Udang-Udangan)

Crustacea merupakan hewan akuatif (air) yang terdapat di air laut dan air tawar. Crustacea memiliki tubuh yang bersegmen (beruas) dan terdiri dari sefalotoraks (kepala dan dada menjadi satu) serta abdomen (perut). Di bagian anterior (ujung depan) tubuh besar dan lebih lebar, sedangkan pada posteriornya (ujung belakangnya) sempit Di bagian kepala Crustacea terdapat beberapa alat mulut yang berupa sepasang antena, pasang mandibula (untuk mengigit mangsanya), pasang maksilia, pasang maksilibed. Alat gerak Crustacea berupa kaki (kaki satu pasang dalam setipa ruas di abdomen) dan berfungsi untuk berenang, merangkak dan menempel di dasar perairan. 

a. Sistem Organ Crustacea 
  • Sistem Pencernaan Crustacea:  Crustacea memiliki alat pencernaan berupa mulut yang berada di bagian anterior tubuhnya, sedangkan esofagus, lambung, usus dan anus berada di bagian posterior. Crustacea mempunya kelenjar pencernaan atau hati yang berada di kepala-dadad di kedua sisi dari abdomen. Sedangkan untuk sisa pencernaan dibuang di anus, selain itu dibuang melalui alat ekskresi yang disebut kelenjar hijau yang berada di dalam kepala. Crustacea memakan hewan-hewan kecil. 
  • Sistem Peredaran Darah Crustacea: Crustacea disebut dengan peredaran darah terbuka. Peredaran darah terbuka adalah darah yang beredar tanpa dengan melalui pembuluh darah. Darah tidak mengandung hemoglobin, melainkan dengan hemosianin dengan daya ikatnya terhadap O2 (Oksigen) renda. 
  • Sistem Saraf Crustacea: Susunan crustacea berupa tangga tali. Ganglion otak berhubungan pada alat indera ialah antena sebagai alat peraba, statocyst sebagai alat keseimbangan dan mata majemuk (facet) yang bertangkai
  • Sistem Pernapasan Crustacea: Crustacea bernafas dengan insang. Kecuali dengan Crustacea yang bertubuh sangat kecil bernapas di seluruh permukaan tubuhnya. 
  • Sistem Reproduksi Crustacea: Alat reproduksi crustacea umumnya terpisah, kecuali pada sebagian crustacea rendah. Alat kelamin betina terletak di pasangan kaki ketiga. Sedangkan pada alat kelamin jantan terletak di pasangan kaki kelima. Pembuahan terjadi secara ekskternal (diluar tubuh). 
b. Ciri-Ciri Crustacea 
  • Mempunyai dua pasang antena
  • Memiliki kepala yang menyatu dengan dada (sefalotoraks) 
  • Crustacea memiliki tubuh yang terdiri dari sefalotoraks dan abdomen 
  • Mempunyai eksoskeleton dari zat tanduk/kitin
  • Tidak mempunyai pembuluh darah kapiler
  • Dapat mengalami pelepasan kulit dari tubuhnya 
  • Pertukaran udara terjadi secara difusi
  • Sebagian dari pernapasan menggunakan insang 
c. Klasifikasi Crustacea: Berdasarkan dari ukuran tubuhnya, Crustacea dikelompokkan dalam beberapa macam antara lain sebagai berikut... 
1). Entomostraca (Udang Tingkat Rendah): Umumnya kelompok Entomostraca adalah penyusun zooplankton, yang melayang-layang di dalam air dan sebagai makanan ikan. Adapun pembagian ordo yang termasuk dalam Entomostraca adalah sebagai berikut... 
  • Branchiopoda, Contohnya adalah Daphnia pulex dan Asellus aquaticus yang disebut dengan kutu air dan salah satu penyusun zooplankton, dengan perkembangbiakan secara parthenogenesis
  • Ostracoda, Contoh adalah Cypris candida, codona suburdana, yang hidup di air tawar dan laut sebagai plankton, dengan tubuh kecil dan dapat bergerak dengan antena. 
  • Copepoda, Contohnya adalah Argulus indicus, Cylops, hidup di air laut dan air tawar, dan merupakan hewan planton dan parasit dengan segmentasi tubuh yang jelas. 
  • Cirripedia, Contohnya adalah lepas atau bernake, Sacculina yang dengan kepala dan dada yang ditutupi oleh karapaks yang berbentuk cakram dan hidup di laut dengan melekat pada batu atau benda lain.
2). Malakostraca (Udang Tingkat Tinggi): Malakostraca adalah hewan dengan kebanyakan hiduip di laut, dan juga di air tawar dengan tubuh yang terdiri dari sefalotoraks serta perut (abdomen). Malakostraca terbagi dalam 3 ordo antara lain sebagai berikut... 
  • Isopoda, bentuk tubuh pipih, dorsiventral, dengan berkaki sama. Contohnya Onicus asellus (kutu perahu) dan Limnoria lignorum yang keduanya adalah pengerek kayu
  • Stomatopoda, Contohnya adalah squilla empusa (udang belalang) yang hidup di laut, dengan bentuk mirip belalang sembah dan memiliki warna yang mencolok. Di bagian belakang kepala terdapat karapaks. Kepala yang dilengkapi dengan dua segmen anterior yang dapat bergerak, mata dan antena. 
  • Decapoda, Contohnya adalah udang dan ketam. Hewan yang mempunyai kaki sepuluh dan merupakan kelompok dari udang yang memiliki peranan yang penting bagi kehidupan manusia yang digunakan sebagai sumber makanan kaya akan protein. Contohnya adalah udang, kepiting, ketam dan rajungan. 
d. Peranan Crustacea Bagi Kehidupan Manusia 
1). Peranan Crustacea yang menguntungkan: 
  • Sebagai bahan makanan yang kaya akan protein tinggi, seperti udang, lobster, dan kepiting 
  • Dalam bidang ekologi, hewan yang tergolong dengan zooplankton menjadi sumber bagi makanan ikan, seperti anggota Branchiopoda, Ostracoda dan Copepoda. 
2). Peranan Crustacea yang merugikan: 
  • Sebagai perusak galangan kapal (perahu) dari anggota Isopoda 
  • Sebagai parasit ikan, kura-kura, seperti pada anggota Cirripedia dan Copepoda 
  • Sebagai perusak pematang sawah atau saluran irigasi seperti ketam

2. Myriapoda (Hewan Berkaki Banyak)

Myriapoda adalah gabungan dari kelas Chilopoda dan Diplopoda yang tubuh beruas-ruas dari setiap ruasnya memiliki satu pasang atau dua pasang kaki. Tubuh yang dibagi-bagi menjadi dua bagian yaitu kepala dan abdomen (perut). Hewan yang dijumpai berada di daerah tropis yang berhabitat di darat khususnya yang banyak mengandung sampah seperti kebun dan dibawah batu-batuan. 

a. Sistem Organ Myriapoda 
  • Sistem Saraf Myriapoda: Sistem saraf myriapoda disebut dengan tangga tali dengan alat penerima rangsang yang berupa satu pasang mata tunggal dan satu pasang antena digunakan sebagai alat peraba. 
  • Sistem Pencernaan Myriapoda: Pencernaan Myriapoda adalah lengkap dan memiliki kelenjar ludah. Chilopoda bersifat karnivor dengan gigi yang beracun pada segmen pertama, sedangkan pada Diplopoda bersifat herbivor dengan pemakan sampah dan daun-daunan. 
  • Sistem Pernapasan Myriapoda: Organ pernapasan berupa satu pasang trakea berspirakel yang berada di kanan kiri di setiap ruas, kecuali di Diplopoda yang terdapat dua pasang di tiap ruasnya. 
  • Sistem Peredaran Darah Myriapoda: Myriapoda memiliki peradaran darah yang bersifat terbuka. Organ transportasi yang berupa jantung dengan panjang dan terletak memanjang di bagian punggung tubuh. Di Chilopoda terdapat sepasang ostium di tiap segmen, sedangkan pada Diplopoda terdapat dua pasang ostium di tiap segmen. Dengan darah yang tidak berwarna merah karena tidak mengandung hemoglobin (Hb), melainkan dengan hemosianin yang larut dalam plasma. Dari jatung darah kemudian dipompa ke dalam arteri ke tiap segmen, dan kembali ke jantung lewat hemosoel (rongga tubuh yang mengambil bagian dalam peredaran darah). 
  • Sistem Reproduksi Myriapoda: Myriapoda melakukan reproduksi secara seksual, yaitu dengan pertemuan ovum dan sperma (fertilisasi iinternal). Myriapoda ada yang vivipar dan ovipar. 
  • Sistem Ekskresi Myriapoda: Organ ekskresi berupa dua pasang pembuluh Malpighi yang berugas dengan mengeluarkan cairan yang mengandung unsur Nitrogen (N). 
b. Ciri-Ciri Myriapoda 
  • Di bagian kepala terdapat satu pasang antena sebagai alat peraba dan sepasang mata tunggal (ocellus) 
  • Terdapat penambahan jumlah segmen yang terjadi di setiap pergantian kulit 
  • Memiliki tubuh yang memanjang mirip dengan cacing
  • Setiap segmen tersebut terdapat lubang respirasi yang disebut dengan tentakel 
  • Memiliki alat gerak pada kelompok hewan Chilopoda dengan satu sepasang kaki disetiap segmen perut kaki, sedangkan pada Diplopoda memiliki dua sepasang kaki di setiap segmen perut, kecuali pada segmen terakhirnya
c. Klasifikasi Myriapoda: Myriapoda dibedakan dalam dua sub kelas antara lain sebagai berikut... 
1). Kelas Chilopoda: Contoh dari kelas Chilopoda adalah Scolopendra morsitans, dan Lithobius forticatus atau yang mencakup berbagai macam jenis lipan (kelabang). Ciri-ciri Chilopoda adalah sebagai berikut..
  • Tubuh agak gepeng 
  • Terdiri dari kepala dan badan yang beruas-ruas dari 15-73 ruas. dari setiap ruas memiliki satu pasanng kaki, kecuali ruas (segmen) di bagian belakang kepala dan dua segmen terakhirnya. 
  • Pada segmen di belakang kepala terdapat satu pasang "taring bisa" (masiliped) yang berfungsi untuk membutuh mangsanya. 
  • Pada kepala terdapat sepasang antena yang terdiri dari 12 segmen, dengan dua kelompok mata tunggal dan mulut. 
  • Hewan yang memangsa hewan kecil yang berupa insecta, mollusca, cacing dan binatang kecil lainnya
  • Bersifat karnivora 
  • Habitat dibawah batu-batuan/timbuna tumbuhan yang telah membusuk 
2). Kelas Diplopoda: Contohnya pada kaki seribu (julus nomerensi). Ciri-ciri diplopodia adalah sebagai berikut...
  • Pada umumnya mempunyai 30 pasang kaki atau lebih
  • Memiliki bentuk tubuh yang siinder (bulan memanjang), 
  • Terdapat sebagian segmen yang menyatu dengan di setiap segmen terdapat 2 pasang kaki
  • Hidup sebagai karnivora, 
  • Banyak dijumpai dibawah serasah, bebatuan, atau dalam tanah dan selalu menghindar dari cahaya 
  • Memiliki gerakan yang lambat dan jika terdapat getaran, tubuhnya akan membentuk melingkar dengan bentuk spiral atau bola 
  • Di bagian kepala terdapat sepasang antena, dua pasang mata tunggal, dan alat mulut tanpa taring bisa
d. Peran Myriapoda Bagi Kehidupan Manusia 
Myriapoda tidak memberikan keuntungan bagi kehidupan manusia. Bahkan dianggap mengganggu walau tidak membayakan. Namun, Myriapoda ternyata memiliki andil dalam memecah bahan-bahan organik atau serasah untuk membentuk humus. 

3. Arachnoidea

Kata Arachnoidea berasal dalam bahasa Yunani dari kata arachno yang berarti laba-laba yang disebut dengan kelompok laba-laba. Arachnoidea meliputi kalajengking, laba-laba, tungau atua caplak. Umumnya Arachnoidea bersifat parasit yang merugikan manusia, hewan dan tumbuhan. Ciri-ciri Arachnoidea adalah sebagai berikut... 

a. Sistem Organ Arachnoidea 
  • Sistem Pencernaan Arachnoidea: Makanan ditangkap dengan jaringa tepi dan ada juga yang diisap dari inangnya oleh Arachnoidea yang hidup sebagai parasit. Alat pencernaan makanan berturut-turut mulai dari mulut, perut, usus halus, usus besar, kantung, feses, dan anus. Alat pencernaan juga dilengkapi dengan 5 pasang usus buntu yang berada di bagian depan dan hati di bagian abdomen. 
  • Sistem Peredaran Darah Arachnoidea: Peredaran darah Arachnoida memiliki sistem peredaran darah terbuka dan menggunkana jantung pembuluh serta arteri. Jantung pembuluh terdiri atas kantung otot yang mempunyai ostium pada setiap ruas. 
  • Sistem Pernapasan Arachnoidea: Organ respirasi Arachnoidea adalah dengan paru-paru buku yang beradai di daerah perut depan. 
  • Sistem Syaraf Arachonidea:  Arachnoidea berupa persatuan ganglion-ganglion yang disebut dengan sistem saraf tangga tali. 
  • Alat Indera Arachnoidea: Arachnoidea memiliki depalan buah amta yang secara sederhana dan sepasang pedipalpus yang fungsinya mirip dengan antena. 
  • Sistem Reproduksi Arachnoidea: Arachnoidea berkembangbiakan secara seksual yaitu dengan persatuan ovum dan sperma yang terjadi dalam tubuh betina (fertilisasi internal). Hewan jantan dan betina terpisah (diesis). Ada yang ovipar, ovovivipar dan vivipar. 
b. Ciri-Ciri Arachnoidea
  • Tubuh bersegmen yang terdiri dari sefalotoraks dan abdomen (tidak beruas). 
  • Mempunyai enam pasang anggota gerak 
  • Hidup di darat, air laut, dan ada juga yang parasit.  
  • Memiliki jumlah mata yang beragam 
  • Di bagian kepala-dada tidak terdapat antena, namun memiliki sebagian pasang mata tunggal, mulut kelisera dan pedipalpus
c. Klasifikasi Arachnoidea: Arachnoidea diklasifikasi dalam 3 ordo antara lain sebagai berikut... 
1). Scorpionida: Scorpionida merupakan kelompok hewan kala dan tertua dari seluruh anggota Arthropoda darat. Contoh jenis Scorpionida adalah kalajengking (Vejovis sp, Hadrurus sp, Centrurus sp) dan Ketonggeng (Buthus). Ciri-ciri ordo Scorpionida adalah sebagai berikut...
  • Memiliki perut yangberuas-ruas dan ruas terakhir berupa menjadi alat pembela diri 
  • Mempunyai pedipalpus yang berbentuk mirip catut yang besar 
  • Mempunyai chelisera yang kecil 
  • Memiliki sengat
2). Arachneida: Arachneida merupakan kelompok laba-laba dan mampu membentuk sarang (jaring) dengan benang-benang sutera karena memiliki spinneret. Spinneret merupakan organ yang ada didepan anu. Contoh jenis Arachneida misalnya Nephilla maculata (laba-laba raksasa), Gasthero cantha (laba-laba berduri), Heteropoda venatoria (laba-laba pemburu), Myangale javanica (laba-laba burung). Ciri-Ciri Arachnida adalah asebagai berikut...
  • Tubuh terdiri dari cephalithorax dan abdomen. 
  • Di sefalotoraks terdapat 6 alat tambahan seperti 1 pasang kalisera yang mengandung racun, 1 pasang pedilpalpus, 4 pasang kaki jalan. 
  • Badan tiadk bersegmen 
  • Memiliki spineret
  • Alat ekskrei berupa tabung Maphigi yang menuju ke anus 
3. Acarina: Acarina merupakan kelompok caplak/tungau yang memiliki tubuh yang tidak berbuku-buku yang pada umumnya parasit pada burung dan mamalia termasuk manusia. Contoh jenis Acarina adalah Dermosentor andersoni (tungau), Sarcoptes scabei (cablak kudis), Dermotex folicurum (caplak rambut pada manusia), Rhipicephalus sanguincus (caplak anjing), Cermanyssus galinae (tungau ayam), Boophilus annulatus, Trombicula deliensis (tungau), Tarsonemus transhicens (tungau kuning parasit pada tomat). Ciri-ciri acarina adalah sebagai berikut...
  • Tubuh tidak bersegmen
  • Abdomen menyatu dengan sefalotoraks 
  • Pernapasan dengan difusi pada seluruh permukaan tubuh/trakea
  • Bersifat parasit 
  • Mempunyai mulut yang dapat menusuk dan menghisap. 
d. Peranan Arachnoidea 
Arachnida bermanfaat dalam pengendalian populasi serangga terutama pada serangga hama. Namun pada hewan-hewan, Arachnida lebih banyak merugikan teurtama hewan-hewan acarina

4. Insecta/Hexapoda (Serangga)

Insecta berasal dari bahasa latin yang berarti Insecti yang berarti serangga. Insecta adalah satu-satunya kelompok invertebrata yang dapat terbang. Penyebaran insecta sangat luas dengan keanekaragaman tinggi di antara kelas-kelas yang lain dari perairan hingga puncak gunung dari khatulistiwa hingga ke kutub. Jumlah spesies Insecta cukup banyak yang sedikitnya didunia sekitar 750.000 spesies yang dikelompokkan ke dalam 100 suku dan 26 ordo. Cabang ilmu biologi yang mempelajari serangga adalah Entomologi.

a. Sistem Organ Insecta 
  • Sistem Pernapasan Insecta: Insecta memiliki organ pernapasan berupa trakea yang berspirakel dengan terletak di kanan-kiri pada tiap ruas yang sebagian larva bernapas dengan insang trakea pada bagian perutnya. 
  • Sistem Pencernaan Insecta: Dibeberapa jenis serangga terjadi di mulut, kerongkongan, lambung depan, lambung otot, lambung kelenjar, usus dan anus (dubur). Makanan yang dicerna secara mekanis di lambung otot dan secara kimiawi di lambung kelenjar. 
  • Sistem Syaraf Insecta: Insecta memiliki sistem saraf yang berupa tangga tali dengan penerima rangsangan berupa mata faset (majemuk, antena alat pembuat suara dan alat pendengar. 
  • Sistem Peredaran Darah Insecta: Insecta memiliki tipe sistem peredaran darah terbuka yang tidak memiliki pembuluh balik (vena). Darah tidak mengandung hemoglobin (Hb) sehingga tidak mengangkut oksigen atau karbondioksida tetapi berfungsi sebagai pengangkut makanan. 
  • Sistem Ekskresi: Insecta memiliki pengeluaran zat sisa melalui pembuluh malphigi. 
  • Sistem Reproduksi Insecta: Insecta terkadang mengalami partenogenesis maupun paedogenesis. Arti Partenogenesis adalah perkembangan embrio tanpa dibuahi oleh spermatozoid. Seerti lebah. Sedangkan arti Paedogenesis adalah partenogenesis yang berlangsung di tubuh larva. Seperti Diptera. Dalam perkembangan ke dewasa. Insecta mengalami perubahan bentuk luar dan dalam dari fase telur ketingkat dewasa yang disebut dengan metamorfosis. Fertilisasi secara internal yang artinya pembuahan sel telur oleh spermatozoid yang berlangsung dalam tubuh induk betina. 
b. Ciri-Ciri Insecta/Hexapoda (Serangga)
  • Tubuh yang tersusun dari kepala, dada, dan perut 
  • Mulut yang bertipe pengigit, penghisap, dan penelan 
  • Mempunyai 3 pasang kaki
  • Sebagian dari besar hidup di darat
  • Tubuh insecta beruas-ruas yang terdiri dari segmen: kepala (cephalo) yang ada di sepasang mata faset (majemuk), Dada (toraks) terdapat di sepasang kaki yang beruas-ruas, Perut (abdomen) terdiri dari 11 ruas. 
c. Klasifikasi Insecta (Serangga): Berdasarkan dari ada atau tidaknya sayap. Insecta dibedakan menjadi dua macam subkelas antara lain sebagai berikut...
1). Apterygota (tak bersayap): Berukuran kecil sekitar 0,5 cm dan mempunya antena panjang. Contohnya: hewan kelas ini adalah kutu buku
2). Pterygota (bersayap):  merupakan kelompok insecta yang sayapnya berasal dari tonjolan luar dinding tubuh yang disebut dengan Eksopterigo. Kelompok lain yang sayapnya berasal dari tonjolan dalam dinding tubuh disebut dengan Endopterigota.

Berdasarkan tipe mulutnya, anggota Pterygota terbagi menajdi beberapa tipe antara lain sebagai berikut..
  • Tipe mulut penjilat, Contoh hewan tipe mulut penjilat adalah Ordo Diptera, seperti lalat (Musca sp).  
  • Tipe mulut penghisap, Contoh hewan tipe mulut penghisap ialah Ordo Lepidoptera, seperti Attacus sp
  • Tipe mulut penggigit-penghisap, Contoh hewan tipe mulut penggigit-penghisap yaitu ordo hymenoptera, seperti lebah madu (apis mellifera)  
  • Tipe mulut penggigit-pengunyah, Contohnya adalah Ordo Orthoptera, seperti belalang (Valanga sp). 
Berdasarkan proses metamorfosis, Pterygota dibedakan dalam 2 kelompok antara lain sebagai berikut...
  • Hemimetabola: Hemimetabola adalah kelompok serangga yang memiliki sayap dan mengalami metamorfosis yang tidak sempurna. Kelompok yang terdiri dari 14 ordo, diantaranya adalah Orthoptera, Hemiptera, dan Homoptera. Contohnya dari Hemimetabola adalah belalang (Valanga sp), walang sangit (leptocoriza sp), Capung merah (Crocotermis sp), dan Tonggeret (Dundubia mannifera). 
  • Holometabola: Holometabola adalah kelompok serangga yang memiliki sayap dan metamorfosis sempurna. Kelompok holometabola terdiri atas 9 ordo, seperti coleoptera, Hymeroptera, lepidoptera, dan Diptera. Contoh holometabola adalah kunang-kunang (Photinus sp), undur-undur (mymeleon frontalis), lalat rumah (musca domestica), dan kupu-kupu jeruk (papilio memmon) 
d. Peranan Insecta  
Peran Insecta yang menguntungkan 
  • Insecta merupakan golongan kupu-kupu dan lebah yang sangat membantu para petani karena dapat membantu proses penyerbukan pada bunga 
  • Insecta dibudidayakan karena dapat menghasilkan madu. Seperti lebah madu (Apis mellifera). 
  • Dalam bidang industri, kupu-kupu, ulat sutera membuat kepompong yang menghasilkan sutra (contoh. Bombix mori). 
  • Untuk obat-obatan tradisionl. seperti madu (apis dorsata, apis indica, apis melifera). 
  • Sebagian dari insecta tanah berperan sebagai traktor alami
Peran Inseta yang merugikan 
  • Menularkan sebagian macam bibit penyakit seperti kolera, kecoak, disentri oleh lalat, dan tifus. Penyakit demam berdarah dan malaria yang disebarkan oleh nyamuk 
  • Sebagai perusak tanapan budidaya manusia seperti pada belalang, ulat, dan kumbang kelapa.
  • Menyebabkan penyakit pada tanaman seperti: Nilapervata lugens (wereng) yang menyebabkan penyait virus tungro, belalang (walang sangit) yang menghisap cairan biji padi muda sehingga tanaman padi menjadi puso. 
  • Sebagai parasit pada manusia (mengisap darah). seperti nyamuk, kutu busuk, dan kutu kepala
  • Dapat merusak bahan bangunan, seperti rayap dan kumbang kayu 
  • Dapat merusak bahan makanan yang disimpan seperti kedelai, dan tepung dari berbagai coleoptera, seperti kepik, kumbang beras.

Baca Juga: 

Demikianlah informasi mengenai Pengertian Arthropoda, Ciri-Ciri, Klasifikasi, Reproduksi, & Peranan. Semoga teman-teman dapat menerima dan bermanfaat bagi kita semua baik itu pengertian arthropoda, ciri-ciri arthropoda, klasifikasi arthropoda, reproduksi arthoropoda, peranan arthropoda. Sekian dan terima kasih. "Salam Berbagi Teman-Teman". Jangan Lupa SHARE yah :) . 
Referensi: 
  • Widayati, S., S. N. Rochmah dan Zubedi. 2009. Biologi : SMA dan MA Kelas X. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p. 290.