Rabu, 29 April 2020

Perkembangbiakan Generatif pada tumbuhan Angiospermae

Perkembangbiakan generatif disebut juga dengan perkembangbiakan seksual, karena melibatkan sel-sel kelamin. Perkembangbiakan itu dimulai dengan peleburan sel kelamin jantan & sel kelamin betina yang kemudian menghasilkan zigot. Zigot berkembang menjadi individu baru.

Perkembangbiakan generatif pada tumbuhan didahului dengan peristiwa penyerbukan, kemudian diiringi peristiwa pembuahan. Penyerbukan & pembuahan terjadi pada tanaman yang memiliki bunga.

1. Penyerbukan (polinasi)
Penyerbukan adalah peristiwa sampainya serbuk sari yang mengandung sel kelamin jantan ke kepala putik yang mengandung sel kelamin betina. Alat-alat perkembangbiakan generatif tumbuhan terdapat pada bunga. Bentuk & susunan bunga setiap jenis tumbuhan berbeda-beda. Penyerbukan bisa terjadi melalui beberapa cara. Berdasarkan asal serbuk sarinya, terdapat empat cara pernyerbukan, yakni sebagai berikut;
  • Penyerbukan sendiri/autogami, yakni serbuk sari jatuh ke kepala putik bunga itu sendiri.
  • Penyerbukan tetangga/geitonogami, yakni serbuk sari jatuh ke kepala putik bunga lain, namun kedua bunga itu masih satu pohon.
  • Penyerbukan silang/alogami, yakni serbuk sari jatuh ke kepala putik lain yang berbeda pohon tetapi masih satu jenis.
  • Penyerbukan bastar, yakni serbuk sari jatuh ke kepala putik bunga lain yang berbeda pohon & tidak sejenis tetapi masih satu famili. Sebagai contoh penyerbukan antara cabai dengan cabai rawit.
Selain itu, penyerbukan bisa terjadi karena bantuan dari laur. Penyerbukan bisa  terjadi melalui bantuan angin, hewan, air, & manusia.
  • Penyerbukan oleh angin/anemogami, terjadi karena angin menerbangkan serbuk sari bunga itu. Serbuk sari yang terbang bisa hinggap pada putik bunga lain. Bunga yang penyerbukannya dibantu oleh angin memiliki ciri-ciri serbuk sarinya kecil, banyak, & ringan, bentuk tangkai sari panjang & memiliki kepala sari yang besar, kebanyakan bunga tidak memiliki mahkota apabila ada bentuknya kecil, serta kepala putiknya memiliki bulu & terentang ke luar bunga.
  • Penyerbukan oleh hewan, misalnya dengan bantuan burung, kelelawar & serangga. Penyerbukan ini dibagi menjadi sebagai berikut;
    • Entomogami, yakni penyerbukan yang disebabkan oleh serangga, contohnya bunga matahari.
    • Kiropterogami, yakni penyerbukan yang disebabkan oleh kelelawar.
    • Ornitogami, yakni penyerbukan yang disebabkan oleh burung, contoh padi.
    • Malakogami, yakni penyerbukan yang disebabkan oleh siput.
  • Hidrogami/penyerbukan oleh air. Air bisa membantu penyerbukan tumbuhan yang hidup di air. Selain itu, saat hujan, tetesan air yang mengenai serbuk sari bisa membawanya jatuh ke kepala putik. Contoh tumbuhan yang penyerbukannya dibantu oleh air adalah eceng gondok.
  • Antropogami/penyerbukan oleh manusia. penyerbukan oleh manusia dilakukan dengan sengaja. Alasannya bermacam-macam ada karena manusia ingin menghasilkan sifat tertentu atau memang sudah tidak ada penghantar lainnya. Tumbuhan yang penyerbukannya dibantu manusia adalah vanili.
     Perkembangbiakan generatif disebut juga dengan perkembangbiakan seksual Perkembangbiakan Generatif pada tumbuhan Angiospermae
    Source: pihak ketiga.
2. Pembuahan (fertilisasi)
Pembuahan atau fertilisasi adalah peristiwa peleburan sel kelamin jantan (sperma) dengan sel kelamin betina / sel telur (ovum). Proses ini hanya bisa terjadi di antara bunga yang sejenis. Pada tumbuhan biji, pembuahan terjadi di dalam ruang bakal biji. Proses pembuahan pada tumbuhan biji adalah sebagai berikut;
  • Setelah penyerbukan, kepala putik menghasilkan cairan gula untuk memberi makan serbuk sari yang melekat.
  • Mula-mula dinding serbuk sari mengembang, kemudian dinding luar serbuk sari pecah. Sedangkan dinding sebelah dalam melengkuk ke dalam menembus kepala putk, kemudian membentuk buluh serbuks sari atau tabung serbuk sari. Tabung ini menghubungkan serbuk sari dengan bakal biji. Tabung serbuk sari menuju ke inti sel telur di dalam bakal biji melalui celah kecil yang disebut mikrofil.
  • Selama perjalanan terjadi beberapa perubahan. Inti sel serbuk sari membelah menjadi dua, yakni inti vegetatif & inti generatif. Inti generatif membelah lagi menjadi dua inti sperma. Selanjutnya inti sperma satu membuahi sel telur membentuk zigot (lembaga). Zigot kemudian tumbuh menjadi embrio. Sedangkan inti sperma yang kedua melebur dengan inti kandungan lembaga sekunder membentuk endosperm. Endosperm merupakan cadangan makanan bagi embrio.
  • Setelah pembuahan selesai maka sisa benang sari, mahkota, & kelopak bunga akan layu & gugur. Sedangkan bakal biji berkembang menjadi biji yang dilindungi oleh dinding bakal buah, & bakal buah berkembang menjadi buah.
Hasil dari pembuahan adalah zigot. Zigot berkembang menjadi lembaga, bakal biji berkembang menjadi biji & bakal buah berkembang menjadi daging buah. Lembaga yang berada di dalam biji merupakan calon tumbuhan baru. Tumbuhan akan tumbuh apabila biji itu ditanam atau berada pada lingkungan yang cocok.

3. Penyebaran biji
Tumbuhan induk yang tempatnya berjauhan dengan tempat tumbuh anaknya terutama melakukan penyebaran biji. Setelah terjadi pembuahan, bakal biji akan berkembang menjadi biji. Proses penyebaran biji bisa terjadi secara alami atau dengan bantuan manusia. berikut perantara yang bisa membantu tanaman untuk menyebarkan biji.
  • Anemokori adalah pemencaran dengan bantuan angin. Biasanya terjadi pada struktur biji yang bisa terbang, misalnya ringan & kecil (biji anggrek), bersayap (biji mahoni), & berjambul (biji aster gerbera, & kapas).
  • Hidrokori adalah pemencaran tumbuhan dengan bantuan air. Terjadi pada biji yang berat jenisnya kurang dari satu & mempunyai perlindungan yang baik (kulit biji ada tiga lapis), misalnya pada kelapa.
  • Zookori adalah proses penyebaran biji dengan bantuan hewan. Penyebaran ini dibagi menjadi empat, yakni entomokori, kiropterokori, ornitokori, & mammokori.
    • Entomokori, yakni penyebaran biji dengan perantara serangga. Misalnya adalah wijen & tembakau.
    • Kiropterokori, yakni adalah penyebaran biji dengan perantara kelelawar. Misal adalah jambu biji & pepaya.
    • Ornitokori, yakni penyebaran biji dengan perantara burung. Tumbuhan yang penyebarannya dengan cara ini adalah tumbuhan yang buahnya menjadi makanan burung, namun bijinya tidak bisa tercerna. Biji itu akan keluar dari tubuh burung bersamaan dengan kotoran burung. Contohnya adalah beringin & benalu.
    • Mammokori, yakni penyebaran biji dengan perantara mamalia. Contohnya adalah hewan luwak yang membantu dalam proses penyebaran biji kopi.
  • Antropokori adalah proses penyebaran biji dengan bantuan manusia. Proses penyebaran dengan cara ini bisa terjadi secara sengaja ataupun tidak sengaja. Penyebaran biji yang secara tidak sengaja dilakukan oleh manusia sengaja apabila biji tumbuhan itu memiliki struktur yang mudah melekat pada pakaian. Sebagai contoh adalah rumput. Penyebaran biji sengaja dilakukan manusia terutama pada bidang pertanian, yakni ketika menanam padi, jagung, & tanaman lain.
4. Perkecambahan
Pertumbuhan pada tanaman diawali dengan proses perkecambahan. Hal ini terjadi setelah biji mengalami masa dormansi. Masa dormansi merupakan suatu peristiwa istirahat atau biji tidak aktif untuk melakukan kegiatan pertumbuhan. Dengan demikian, biji yang masih belum tumbuh merupakan biji yang berada pada keadaan dorminasi biji.

Pada umumnya, dorminasi ini terjadi di musim kemarau. Hal itu terjadi karena tumbuhan kekurangan air. Lamanya masa dorminasi biji setiap jenis tumbuhan berbeda-beda. Masa dorminasi biji bisa diakhiri dengan memberi perlakuan yang berbeda-beda.

Berakhirnya masa dorminasi biji adalah ketika biji mulai tumbuh  menjadi tumbuhan baru yang disebut dengna tahapan perkecambahan. Perkecambahan merupakan suatu peristiwa munculnya tanaman kecil atau plantula dari dalam biji. Faktor-faktor yang bisa mempengaruhi perkecambahan yakni air, suhu, oksigen, & kelembaban. Itu merupakan faktor eksternal. Sedangkan faktor internal mencakup enzim & hormon.

Demikian artikel mengenai Perkembangbiakan Generatif pada tumbuhan Angiospermae, semoga bermanfaat bagi kita semua.